Jika Anda sedang belajar membuat website, tentunya sangat asing di telinga Anda istilah localhost server. Nah, artikel kali ini mungkin akan membantu Anda menemukan jawaban apa itu localhost server dan bagaimana cara menggunakannya.
Pengertian Localhost Server
Berbicara mengenai pemrograman website, maka yang disebut dengan localhost adalah komputer yang sedang Anda gunakan. Pada praktiknya, localhost server sama seperti server web hosting yang menggunakan perangkat komputer Anda untuk menyimpan dan menjalankan sebuah website dengan sebuah aplikasi server lokal.
Meski begitu, situs yang dibuka melalui server lokal tidak akan diakses oleh siapapun melalui jaringan internet. Cara yang dapat dilakukan untuk mengaksesnya adalah dengan mengetikkan http://localhost pada web browser komputer yang telah menyimpan data dari situs yang sedang Anda kelola.
Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa localhost server bukan hanya sebuah istilah, namun juga merupakan nama domain. Localhost server mempunyai IP address mereka sendiri, yaitu 127.0.0.1 atau yang lebih dikenal dengan sebutan loopback address.
Baca Juga: 5 Web Server Paling Populer yang Dapat Anda Digunakan
Loopback address merupakan sebuah alamat IP yang digunakan untuk dapat mengakses localhost atau virtual server yang terdapat di komputer Anda. Pada umumnya, seluruh website mempunyai alamat IP khusus yang membuatnya dapat diakses oleh komputer. Namun karena sulitnya mengingat alamat IP tersebut, terciptalah nama domain. Melalui pengertian ini, dapat diartikan bahwa localhost juga merupakan sebuah domain karena mempunyai alamat IP.
Pada prosesnya, alamat IP localhost server dimulai dari 127.0.0.0 hingga 127.255.255.255. Namun default dari IP tersebut adalah 127.0.0.1, dimana jika Anda mengaksesnya melalui koneksi IPv4, akan langsung diarahkan kembali ke server Anda sendiri. Peristiwa ini disebut juga dengan peristiwa loopback.
Angka 127 sengaja dibuat untuk memicu terjadinya loopback yang memungkinkan Transmission Control Protocol serta Internet Protocol (TCP/IP) untuk langsung tahu bahwa yang ingin Anda panggil adalah komputer secara lokal.
Fungsi Localhost Server
Secara mendasar, localhost server berfungsi untuk mengakses website secara lokal atau offline. Jika Anda merupakan seorang developer atau administrator jaringan, adanya localhost tentu akan sangat membantu pekerjaan Anda, antara lain yaitu:
Menguji Kecepatan
Salah satu tugas utama administrator jaringan adalah memastikan bahwa seluruh peralatan serta TCP/IP dapat berfungsi dengan sangat baik. Karena itu, Anda perlu melakukan tes koneksi dengan mengirimkan permintaan ping ke localhost.
Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows, langkah yang dapat Anda lakukan adalah dengan membuka command prompt dan memasukkan “ping localhost” atau “ping 127.0.0.1”. Setelah itu, Anda akan dapat langsung melihat detail performa jaringan Anda, mulai dari jumlah paket data yang diterima, dikirim, atau hilang. Bukan hanya itu saja, waktu yang diperlukan untuk melakukan transmisi data juga dapat Anda lihat di sini sehingga bila terjadi suatu masalah dapat dengan segera Anda perbaiki saat itu juga.
Menguji Sebuah Program atau Aplikasi Web.
Localhost bagi seorang developer berperan sangat penting dalam pembuatan serta pengembangan aplikasi atau program lain yang membutuhkan koneksi internet, dimana ketika melakukan pengembangan tersebut, para developer tentu perlu memastikan bawah seluruh aplikasi yang telah mereka buat berjalan dengan sangat baik. Dengan loopback, pihak developer dapat dengan mudah membuat koneksi ke localhost dan mengujinya secara langsung pada komputer atau sistem yang digunakan.
Dalam hal ini, sistem berperan sebagai simulasi web server namun melalui loopback sehingga pihak developer dapat memuat file atau program secara aman dan mengujinya terlebih dahulu sebelum dirilis ke publik.
Baca Juga: Fitur-fitur yang Terdapat Pada Control Panel Hosting
Memblokir Situs
Fungsi lain dari localhost adalah untuk memblokir website yang tidak ingin atau tidak boleh diakses. Melalui loopback, Anda dapat dengan mudah mengamankan browser Anda dari situs yang dianggap berbahaya, dimana didalamnya telah disematkan sebuah virus. Namun untuk hal ini Anda perlu lebih mengenal apa itu file host dan fungsinya.
Jenis Aplikasi Server Localhost
Dari pengertian localhost, dapat diambil kesimpulan bahwa server web hosting adalah perangkat komputer. Namun, perangkat tersebut tidak dapat menjalankan sebuah situs tanpa sebuah aplikasi web server.
Hal ini juga berlaku bagi server lokal atau komputer pribadi yang telah dijadikan sebagai sebuah server. Berikut ini adalah beberapa aplikasi web server yang dapat Anda pilih untuk mendukung server lokal, antara lain yaitu:
1. XAMPP
Merupakan salah satu aplikasi server lokal yang paling banyak digunakan dan paling populer dibandingkan dengan aplikasi web server lainnya. XAMPP merupakan aplikasi derivasi dari Apache menggunakan MariaDB sebagai database-nya serta PHP dan Perl sebagai bahasa pemrogramannya.
Bukan hanya itu saja, sistem operasi XAMPP juga cukup luas karena mampu beroperasi di berbagai sistem operasi, seperti Linux, Windows, dan Mac OS X. Karena sifatnya open-source, maka Anda dapat mengunduh dan menggunakan seluruh fitur pada aplikasi ini secara gratis.
2. AMPPS
Sama seperti XAMPP, AMPPS juga merupakan sebuah aplikasi server lokal berbasis open-source. Pada aplikasi ini, Anda akan banyak menemukan fitur yang mendukung Anda, seperti Apache, MongoDB, Perl, PHP, MySQL, Python, serta Softaculous Installer.
Karena mempunyai fitur Softaculous, memungkinkan AMPPS untuk dipasang di berbagai aplikasi web, seperti Joomla, Drupal, dan WordPress. Namun fitur ini membutuhkan koneksi internet agar dapat melakukannya. AMPPS dapat digunakan pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows, Mac OS X, serta Linux.
3. WampServer
WampServer dapat Anda pergunakan untuk memasang Apache, HPH, dan MySQL di server lokal. Layaknya aplikasi server Localhost sebelumnya, dimana WampServer dapat Anda unduh secara gratis dimana Anda dapat menggunakan seluruh fitur yang terdapat di dalamnya.
Jika Anda adalah pengguna sistem operasi Mac OS X serta Linux, tentu menggunakan aplikasi server localhost seperti AMPPS dan XAMPP dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda merasa kesulitan dalam memasang WampServer ini, maka sebaiknya Anda mengikuti panduan cara penggunaan yang telah tertulis.
Baca Juga: Cloud Computing: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda
Itulah beberapa informasi penting yang perlu Anda ketahui tentang Localhost. Sejatinya, localhost dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk untuk pemula karena tergantung bukan hanya pada kemampuan Anda saja namun pada kelengkapan yang Anda miliki, mengingat tidak semuanya dapat dilakukan dengan mudah namun juga perlu belajar dan mengerti cara pengelolaannya.
Jika melihat panduan yang diberikan untuk masing-masing aplikasi server, tentu terlihat cukup rumit. Namun setelah Anda dipraktikkan, justru akan terlihat praktis dan mudah. Hal pentingnya adalah jika Anda bukan seorang programmer yang handal atau baru belajar, maka sebaiknya jangan pernah lengah karena Anda harus terus mempraktikkan segala pengetahuan yang Anda dapatkan agar menjadi lebih baik lagi.