Dalam proses optimasi SEO, terdapat beberapa hal yang harus Anda lakukan. Salah satunya adalah penggunaan Canonical Tag.
Fungsi Canonical dalam proses optimasi SEO ini cukup penting karena akan mempengaruhi penilaian Google terhadap suatu halaman website. Perlu Anda ketahui, untuk meningkatkan peringkat website, terdapat beberapa metode yang perlu dilakukan yaitu On Page SEO, Off Page SEO, dan Technical SEO. Penggunaan canonical tag ini merupakan salah satu bagian dari Technical SEO.
Secara garis besar, Technical SEO ini akan berkaitan dengan masalah teknis sebuah website. Hal-hal atau teknik-teknik yang dilakukan akan mempengaruhi proses perayapan dan pengindeksan Google terhadap sebuah situs website.
Oleh karena itu, teknik ini juga wajib diperhatikan selama proses optimasi SEO website. Karena jika tidak, website Anda tidak akan ditampilkan di halaman hasil pencarian Google.
Jadi sebelum Anda memulai campaign untuk berbagi konten berkualitas, masalah teknis yang ada di website Anda harus diselesaikan terlebih dahulu. Dengan demikian, konten yang ada di dalam halaman web dapat lebih mudah untuk diindeks oleh Google.
Apa Itu Canonical Tag ?
Canonical tag yang juga dikenal dengan istilah canonical rel atau rel canonical adalah snippet kode HTML untuk menentukan halaman versi utama untuk halaman yang memiliki duplikat atau serupa. Jadi, jika Anda memiliki konten yang sama dan tersedia dalam bentuk URL yang berbeda, maka Anda dapat menggunakan canonical tag ini untuk menentukan halaman mana yang menjadi versi utama dan dapat diindeks oleh Google.
Canonical tag menggunakan sintaks yang sederhana dan konsisten. Anda dapat menemukannya pada bagian <head> di halaman website. Tampilannya akan terlihat seperti berikut :
<link rel="canonical"href="https://contohwebsite.com/" />
link rel=”canonical” : Cuplikan ini menjelaskan bahwa link di dalam tag ini adalah versi master (canonical) di halaman ini.
href = “https://example.com/sample-page/”: Cuplikasi ini menjelaskan versi master (canonical) dapat ditemukan di URL ini.
Baca Juga : 9 Penyebab Terkena Google Penalty pada Website
Fungsi Canonical dalam Proses Optimasi SEO
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, fungsi canonical tag adalah untuk menghindari adanya duplikat konten di halaman web Anda. Penggunaan canonical tag merupakan cara untuk memberi tahu search engine machine halaman mana yang menjadi halaman utama dan harus diindeks.
Dalam proses optimasi SEO, duplikat konten akan memberi dampak buruk di halaman website Anda seperti halaman yang tidak muncul di SERP (Search Engine Results Page) serta kurangnya crawl budget. Google juga tidak menyukai duplikat konten karena akan menyulitkan mereka untuk menentukan halaman mana yang harus diindeks dan diberi peringkat di dalam hasil penelusuran.
Perlu Anda ketahui, mesin pencari akan menganggap konten yang sama dengan URL yang berbeda merupakan halaman yang terpisah. Contohnya adalah :
- http://www.contohwebsite.com
- https://www.contohwebsite.com
- http://contohwebsite.com
- http://contohwebsite.com/index.php
Bagi user atau manusia, mungkin keempat link diatas adalah satu halaman yang sama. Namun bagi Google, link tersebut merupakan halaman yang berbeda dengan konten duplikat di dalamnya.
Tanpa canonical tag, Google akan menentukan sendiri halaman mana yang akan diutamakan. Mesin Googlebot akan memilih halaman yang paling lengkap dan dianggap berguna kemudian akan menandainya sebagai canonical. Halaman tersebut akan lebih sering dicrawling oleh Google, dan halaman lain yang dianggap sebagai halaman duplikat akan jarang dicrawling untuk mengurangi beban crawling.
Hal tersebut sebaiknya Anda hindari karena Google bisa saja memilih halaman yang salah sehingga halaman utama Anda justru tidak diindeks oleh Google. Akibatnya, halaman utama Anda akan kehilangan peringkat dan web traffic.
Baca Juga: Mengetahui Apa Perbedaan Google Indexing dan Crawling
Cara Mengaudit Canonical Tag untuk Optimasi SEO
Ketika Anda akan mengaudit suatu halaman website, ada sejumlah hal yang perlu Anda periksa untuk kinerja SEO website yang lebih optimal. Beberapa diantaranya adalah :
1. Apakah halaman website sudah memiliki canonical tag di dalamnya ?
Untuk mengetahuinya, Anda dapat melakukan audit dengan dua cara yaitu menggunakan tools seperti yang disediakan oleh Ahrefs atau secara manual. Jika Anda memilih untuk melakukannya secara manual, berikut tahapan yang dapat Anda lakukan :
- Buka halaman web Anda
- Tekan Ctrl + U untuk melihat source code website
- Search “canonical”
- Anda akan menemukan kode canonical tag di bagian <head>
2. Apakah canonical sudah mengarahkan ke halaman yang tepat.
3. Apakah halaman dapat diindeks dan dicrawling ?
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengarahkan canonical ke URL yang diblokir dengan roboto.txt file atau diatur “noindex”. Akibatnya mesin pencari tetap tidak akan mengcrawling dan mengindeks halaman tersebut.
Jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak web traffic serta keuntungan yang lebih besar dari halaman website yang Anda kelola maka Anda perlu melakukan optimasi SEO untuk website Anda. Dengan metode SEO on page, off page , dan technica, sebuah web akan memiliki performa yang lebih baik sehingga mudah ditemukan di halaman mesin pencari. Saat ini sudah banyak perusahaan yang memberikan jasa optimasi SEO. Anda dapat menemukan perusahaan yang tepat dari daftar Konsultan IT Indonesia yang telah kami sediakan. Silakan cek halaman Web-dev kami untuk mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
7 thoughts on “Apa Fungsi Canonical dalam Proses Optimasi SEO?”
Comments are closed.