Jika Anda merupakan seorang web developer atau mobile developer, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah UX design (User Experience Design). Apa itu UX design dan apa saja manfaatnya?
Pengertian UX Design
UX design adalah proses meningkatkan kepuasan pengguna, baik pengguna aplikasi, ataupun pengunjung website dalam meningkatkan kegunaan serta kesenangan yang diberikan pada sebuah interaksi antara pengguna dengan produk.
Orang yang menangani proses UlX design disebut dengan UX designer. Bagi seorang UX designer, hasil desain aplikasi atau web yang dibuat akan berfokus pada fungsionalitas dan kenyamanan user tanpa mengandalkan tampilan visual saja.
Baca Juga: Membuat Logo Terasa Lebih Mudah Dengan Situs Website ini. Gratis!!!
Meski begitu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat membuat sebuah produk atau aplikasi menjadi tidak nyaman digunakan atau yang sering disebut dengan kesalahan dalam UX design. Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan UX design.
1. Mendesain untuk diri sendiri
Kesalahan pertama dalam UX design adalah designer membuat sebuah tampilan aplikasi atau web agar nyaman digunakan oleh dirinya bukan oleh orang lain. Padahal, tampilan dibuat dengan tujuan agar user/ pengguna merasa nyaman dalam menggunakan aplikasi atau website tersebut.
Sangat disarankan sebelum membuat sebuah tampilan aplikasi atau website, ada baiknya dilakukan riset secara mendalam terhadap kompetitor, pasar, serta target marketnya. Dengan begitu, aplikasi atau situs website Anda menjadi nyaman digunakan.
2. Icon yang digunakan tidak universal
Agar memudahkan para pengguna untuk menggunakan aplikasi Anda, sangat disarankan untuk menggunakan icon yang universal namun sesuai atau relevan dengan layanan yang ditawarkan.
Meski begitu, ada beberapa aplikasi juga yang menggunakan icon sesuai dengan persona brand mereka agar nampak unik dan menarik. Namun tahukah Anda, ternyata hal tersebut justru akan merugikanmu karena user akan dengan cepat dan mudah meninggalkan aplikasi Anda.
3. Tidak Responsif
Salah satu kunci utama dari kenyamanan user terhadap suatu aplikasi, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan mobile, desain UX yang responsif adalah kunci utamanya. Meski begitu, masih ditemukan beberapa UX desainer yang lebih mengedepankan transisi yang estetik dan melupakan sisi responsifnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Website Builder Gratis Terbaik di Tahun 2020
Padahal tanpa menggunakan UX yang responsif, akan membuat pengguna berpikir bahwa aplikasi yang sedang mereka gunakan sedang mengalami kerusakan sehingga membuat mereka memilih untuk meninggalkannya dan memberi nilai negatif terhadap aplikasi tersebut.
4. Membuat Desain Tanpa Konten
Beberapa desainer sebelum membuat desain, sering meletakkan kalimat “Lorem Ipsum” pada desainnya. Tujuannya adalah agar desain terlihat tidak sepi atau kosong. Hal ini tergolong kesalahan lain yang sering dilakukan oleh desainer karena belum mengerti konten seperti apa yang akan diletakkan pada posisi tersebut.
Seharusnya sebelum membuat sebuah desain, seorang desainer harus telah mengetahui jenis konten yang akan ditampilkan pada aplikasi atau situs web. Hal ini perlu dilakukan agar tampilan desain tidak nampak seperti dipaksakan demi kepentingan visualnya saja.
5. Navigasi yang buruk
Berbicara terkait navigasi, tentunya navigasi antara website dengan aplikasi sangat berbeda. Hal ini dikarenakan pengguna website mempunyai karakteristik dan kebiasaan yang berbeda dengan pengguna aplikasi. Karena itu, seorang UX designer perlu membuat navigasi yang berbeda untuk website maupun aplikasi.
Apabila seorang designer memaksa untuk tetap menyamakan navigasi antara website dengan aplikasi, maka akan membuat user kebingungan akibat navigasi yang buruk.
6. Fokus pada visual
Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh seorang UX design adalah hanya terfokus pada visual saja. Padahal, tugas seorang UX design adalah membuat desain yang nyaman untuk para penggunanya sehingga diharapkan selain mempunyai tampilan visual yang cukup baik, juga nyaman digunakan dan mudah untuk dimengerti maksud dan fungsinya tersebut.
7. Terpaku pada tren
Baca Juga: Seberapa Penting Page Loading Speed Untuk Sebuah Website?
Kesalahan lain yang sering dilakukan oleh UX design adalah terpaku pada tren. Meski saat ini telah banyak aplikasi yang dapat dijadikan sebagai inspirasi desain, namun kebanyakan tidak berfokus pada pengguna melainkan berfokus pada keindahan visualnya saja. Sebuah tren boleh saja diikuti, namun tetap desain yang nyaman dan mudah digunakan oleh user adalah hal yang utama.
8. Lebih mengutamakan kebutuhan search engine, bukan orang
Muncul di hasil search engine memang menjadi salah satu tujuan dari beberapa brand atau perusahaan, meski begitu masih banyak UX design yang membuat desain hanya untuk kebutuhan search engine saja, bukan manusianya.
9. Terlalu mengikuti kompetitor
Melakukan riset kompetitor pada umumnya sah-sah saja untuk dilakukan. Namun, Anda tetap harus menyesuaikannya dengan apa yang menjadi tujuan serta fitur utama dari aplikasi yang Anda buat. Jangan hanya ingin meniru desain kompetitor, membuat Anda memaksakan untuk membuatnya semirip mungkin.
10. Tidak dapat membedakan UI dan UX
Kesalahan yang sering dilakukan oleh UX design lainnya adalah tidak dapat membedakan antara UI dan UX. UI merupakan sebuah desain yang lebih mengedepankan tampilan antarmuka yang menarik bagi pengunjung, sedangkan UX adalah sebuah desain yang mengedepankan pengalaman penggunaan, bukan hanya visualnya saja.
6 thoughts on “Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh UX Design”
Comments are closed.