Mengetahui Apa Perbedaan Google Indexing dan Crawling

Mengetahui Apa Perbedaan Google Indexing dan Crawling

Beberapa dari kita mungkin belum mengetahui apa perbedaan Google indexing dan crawling. Kedua istilah tersebut erat kaitannya dengan penentuan ranking website di halaman search engine machine (Google).

Seperti yang kita ketahui, para pemilik website berlomba-lomba agar konten yang mereka sediakan dapat membawa website mereka pada peringkat atas mesin pencari. Namun sayangnya, jika Google tidak mengindex dan meng-crawl website Anda, maka hampir dipastikan website Anda tidak akan muncul di halaman mesin pencari atau Search Engine Results Page (SERP). Dengan kata lain, website Anda tidak akan mendapat traffic sehingga dapat berpengaruh pada penurunan konversi. Melihat bahwa indexing dan crawling memiliki peran penting untuk visibilitas website Anda, maka ada baiknya jika Anda memahami kedua istilah tersebut. 

Secara garis besar, Google bekerja dengan tiga langkah dasar yaitu : 

  1. Crawling : tahap ketika spider atau search engine bots milik Google (Googlebot) menjelajahi konten di internet. Crawler akan melihat kode/konten untuk setiap URL yang mereka temukan.
  2. Indexing : Google kemudian menyimpan dan mengatur konten yang telah ditemukan selama proses crawling. Jika halaman web Anda sudah terindeks, maka halaman tersebut dapat ditampilkan sebagai hasil pencarian dengan query yang relevan. 
  3. Serving dan ranking : Google akan menampilkan hasil pencarian dengan konten yang paling relevan hingga yang paling tidak relevan.

Dari penjelasan di atas, sudah dapat diketahui apa perbedaan Google indexing dan crawling. Agar Anda dapat memahaminya dengan baik berikut kami sediakan ulasan yang lebih mendalam.

Baca Juga: 9 Penyebab Terkena Google Penalty pada Website

Perbedaan Google Indexing dan Crawling

Perbedaan Google Indexing dan Crawling

Google Crawling

Google crawling merupakan proses dimana Googlebot mengunjungi halaman baru atau halaman yang telah diperbarui untuk ditambahkan ke dalam Google index. Googlebot merayapi atau meng-crawling miliaran halaman menggunakan proses algoritmik dan menentukan situs mana yang akan dirayapi, seberapa sering, serta berapa banyak halaman yang akan diambil dari setiap situs website.

Proses crawling berjalan mulai dari kumpulan daftar link atau URL halaman website yang sudah didapat dari proses crawling sebelumnya. Daftar URL juga diperoleh dari data sitemap yang sudah disediakan oleh Webmaster.

Ketika mengunjungi suatu halaman website, Googlebot akan menemukan link URL di halaman tersebut kemudian menambahkannya ke dalam daftar halaman yang akan di-crawl selanjutnya. Halaman situs yang baru, perubahan pada halaman website, serta link mati akan dicatat oleh Googlebot yang nantinya akan digunakan untuk memperbarui Google index.

Google akan merender halaman website dan menganalisis konten di dalamnya. Google juga akan melihat bagaimana layout visual halaman tersebut. Hasil analisis tersebut nantinya digunakan untuk menentukan posisi website ketika di tampilkan di dalam hasil penelusuran. Oleh karena itu, website Anda selain harus memiliki konten yang baik, struktur website juga harus mudah untuk dipahami.

Perlu diketahui, Googlebot tidak akan meng-crawling halaman yang diblokir robot.txt. Google juga tidak dapat meng-crawl halaman web yang tidak dapat diakses oleh pengguna anonim sehingga credential atau perlindungan otorisasi tidak akan dirayapi oleh sistem bot. Proses Google crawling ini biasanya akan membutuhkan waktu selama beberapa hari sampai beberapa minggu.

Baca Juga: Tips Agar Backlinks Dapat Terindeks Oleh Google Search Console

Google Indexing

Google Indexing merupakan tahap dimana setiap halaman yang telah di-crawling disimpan ke dalam daftar index. Konten yang ada pada halaman website tersebut akan dianalisis oleh Google. Konten yang dianalisa mencakup konten tekstual, tag dan atribut konten utama, seperti <title> tag dan atribut alt, gambar, video, dan lainnya.

Google akan mencatat setiap signal yang akan menjadi penilaian untuk menentukan ranking di halaman penelusuran. Kemudian data tersebut akan disimpan ke dalam daftar index yaitu database raksasa milik Google yang berisi ratusan miliar halaman website. Jika website Anda sudah masuk ke dalam daftar index, maka website Anda dapat ditemukan di halaman hasil pencarian. 

Google menginformasikan, agar website Anda lebih mudah untuk diindex, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu :

  • Buat page title yang pendek dan jelas.
  • Gunakan page heading yang dapat menyampaikan apa subjek atau topik halaman tersebut.
  • Prioritaskan untuk menyampaikan konten melalui teks daripada gambar. Meskipun Google dapat memahami gambar ataupun video, namun Google dapat lebih mudah dalam memahami konten teks. Anda juga bisa menggunakan alt text atau atribut yang lain agar konten gambar dan video Anda lebih mudah untuk dipahami oleh Google.

Jika Anda memiliki website baru dan ingin mengetahui apakah website Anda sudah terindex oleh Google, Anda dapat memeriksanya dengan cara berikut :

  1. Akses Google search.
  2. Setelah itu, search “site:namawebsite.com” di kolom pencarian Google.
  3. Ketika Google tidak menampilkan hasil pencarian, maka kemungkinan besar halaman web Anda belum terindex oleh Google.

Jika Google belum mengindex, Anda dapat menggunakan Google Search Console untuk request indexing. Caranya yaitu :

  1. Masuk ke Google Search Console
  2. Buka URL inspection tool
  3. Masukan URL yang ingin index.
  4. Google kemudian akan memeriksa URL yang sudah diinput.
  5. Klik tombol “request indexing”

Dari penjelasan diatas, Anda dapat memahami perbedaan Google indexing dengan Google crawling. Dengan Google indexing atau pun crawling, website Anda bisa mendapatkan web traffic karena mudah ditemukan oleh user. 

Berita / Artikel lainnya