Jika Anda sering berselancar di dunia maya, tentu sudah tidak asing lagi dengan Google.. Ketiganya merupakan contoh dari search engine yang biasa digunakan untuk mencari informasi. Meski begitu, beberapa orang masih menganggap bahwa search engine adalah Google. Padahal, pengertian search engine bukan hanya Google saja.
Selain Google, ternyata masih ada beberapa perusahaan lain dengan produk search engine layaknya Google, seperti Yahoo, Bing, Yandex, dan AltaVista. Keempat perusahaan ini berusaha untuk menyaingi Google yang saat ini menjadi salah satu search engine terbesar di dunia.
Kebutuhan akan informasi yang semakin banyak, semakin membuat kebutuhan akan kehadiran search engine tidak dapat dihindari dan menjadi salah satu program penting di kehidupan sehari-hari. Agar semakin mengenal lebih jauh mengenai search engine, sebaiknya Anda perlu mengetahui pengertian search engine, macam-macam search engine, fungsi dari search engine, dan berbagai hal lainnya.
Pengertian Search Engine
Berdasarkan laman Wikipedia, Search Engine diartikan sebagai program komputer khusus yang berfungsi untuk membantu para penggunanya dalam mencari informasi, baik berupa file, data, maupun berkas-berkas lain yang tersimpan di dalam layanan World Wide Web atau newsgroup yang ada pada sejumlah jaringan komputer server.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa search engine sebenarnya tidak jauh berbeda seperti website lain pada umumnya. Namun yang membedakan terletak pada perannya saja, dimana website ini bertugas untuk mengumpulkan berbagai informasi sekaligus mengorganisir informasi tersebut di internet agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Baca Juga: 8 Perusahaan Provider Internet Terbaik Tahun 2021
Hasil dari pencarian yang dilakukan oleh pengguna pada search engine disebut juga dengan Search Engine Result Page atau SERP. Posisi website di halaman SERP sifatnya dinamis karena tergantung dari relevansi beserta kontennya.
Fungsi Search Engine
Setelah mengetahui pengertian search engine, Anda juga perlu mengetahui fungsi dari search engine. Tidak dapat dipungkiri lagi, search engine saat ini mempunyai fungsi yang beragam, mulai dari menemukan informasi hingga meningkatkan branding melalui sebuah konten yang telah di optimasi menggunakan teknik search engine marketing (SEM) ataupun search engine optimization (SEO).
Teknik search engine optimization (SEO) merupakan salah satu metode populer yang sering digunakan untuk meningkatkan performa website Anda di mata mesin pencari.
Cara Kerja Search Engine
Pada umumnya, search engine bekerja dalam 3 tahapan, yaitu crawling, indexing, dan ranking.
Crawling
Merupakan sebuah proses pengumpulan data yang kemudian akan disimpan di dalam database. Biasanya proses ini dilakukan sebelum pengguna mengakses website dari search engine tersebut.
Setelah itu, robots yang telah mereka buat atau yang sering disebut dengan crawler akan menjelajahi berbagai macam website yang ada di seluruh dunia untuk mencari konten baru yang nantinya akan dikumpulkan pada database. Selain itu, crawler juga bertugas untuk mencari konten yang telah diupdate dan menyimpannya.
Baca Juga: Cloud Computing: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya Bagi Bisnis Anda
Alasan menggunakan nama seperti crawler atau spider karena konsep dari search engine itu sendiri mirip seperti jaring laba-laba yang berfungsi untuk menangkap serangga. Sedangkan untuk peringkat situs, biasanya search engine membuat sebuah program algoritma khusus yang selalu diperbaharui secara berkala.
Salah satu search engine yang selalu melakukan update algoritma adalah Google yang menamai algoritma mereka dengan nama-nama binatang, sebut saja Penguin, Panda, dan Hummingbird.
Indexing
Setelah proses pengumpulan informasi selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan proses indexing sesuai dengan kategorinya. Tujuan proses indexing adalah untuk memudahkan saat menampilkan hasil saat diminta oleh para pengguna internet.
Proses indexing yang dilakukan meliputi lokasi pencarian, bahasa yang digunakan, dan berbagai hal lainnya. Melalui cara ini, proses pencarian di database dapat dilakukan dengan cepat karena robot crawler tidak perlu lagi mencari keseluruhan data di database saat diminta.
Ranking
Setelah proses indexing dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengurutan hasil pencarian atau yang disebut dengan ranking. Meski search engine mampu menampilkan hasil pencarian hingga jutaan, pada kenyataannya yang sering dikunjungi oleh para pengguna internet adalah hasil pencarian di halaman pertama search engine.
Karena itu, hingga kini beberapa situs website masih berusaha untuk menampilkan website mereka di halaman pertama search engine dengan melakukan berbagai upaya optimasi menggunakan teknik Search Engine Optimization (SEO).
Jenis-Jenis Search Engine
Berdasarkan cara pengumpulan datanya, search engine dikelompokkan menjadi 4 jenis, antara lain yaitu:
1. Human Organized Search Engine
Merupakan jenis search engine yang dikelola sepenuhnya oleh tangan manusia. Ciri dari mesin pencari ini adalah masih menggunakan metode dengan cara memilah-milih informasi yang relevan dan telah dikelompokkan sedemikian rupa sehingga menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi pengguna.
Baca Juga: Seberapa Penting Page Loading Speed Untuk Sebuah Website?
Pada search engine ini, biasanya melibatkan para pakar di bidang-bidang tertentu. Para pakar tersebut nantinya akan langsung mengelompokkan situs-situs tertentu sesuai dengan bidang atau kategorinya.
Contoh search engine yang termasuk pada jenis ini, antara lain yaitu Yahoo, LooKSmart, About, dan Open Directory.
2. Computer Created Search Engine
Merupakan jenis search engine yang menyajikan banyak informasi, meski kadang ada beberapa informasi yang tidak relevan seperti yang kita inginkan. Meski begitu, yang menarik dari search engine jenis ini adalah mampu menyusup ke situs-situs tertentu untuk selanjutnya mengumpulkan data dan mengelompokkannya dengan sedikit bantuan tangan manusia.
Contoh search engine jenis ini, antara lain yaitu Web Crawler, Excite, Inktomi, Northern Light, dan Fast Search.
3. Hybrid Search Engine
Merupakan salah satu jenis search engine gabungan yang melibatkan antara tangan manusia dengan komputer dengan tujuan untuk menghasilkan pencarian yang relevan sesuai dengan keinginan pengguna. Meski pada prosesnya melibatkan campur tangan manusia, namun peran manusia pada search engine jenis ini hanya sebagai penelaah aja saat proses pengoleksian database halaman web.
Contoh search engine jenis ini, antara lain yaitu Lycos, HotBot, Alta Vista, Go To, Snap, Direct Hit, Google, dan Go.
4. MetaCrawler/ Meta Search
Merupakan jenis search engine yang berfungsi sebagai perantara. Search engine jenis hanya mengirimkan permintaan pencarian ke seluruh mesin pencari. Untuk hasilnya sendiri akan ditampilkan pada satu layer browser sehingga pengguna dapat melihat banyak hasil sehingga mempunyai banyak opsi yang dapat dipilih sesuai dengan keinginannya.
Contoh search engine jenis ini, antara lain yaitu Savvy Search, Dogpile, The Big Hub, dan C4 Total Search.
Itulah beberapa informasi mengenai pengertian search engine, fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis search engine yang perlu Anda ketahui.
Jika Anda ingin mencari perusahaan developer yang dapat membantu website Anda berada di peringkat satu mesin pencari, Anda dapat menggunakan jasa perusahaan developer di WDI yang menyediakan jasa SEO.
11 thoughts on “Pengertian Search Engine, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya”
Comments are closed.