Google Indexing adalah salah satu bagian paling penting yang terdapat pada sebuah mesin pencari. Istilah Indexing sendiri sangat erat kaitannya dengan crawling dan ranking, dan telah menjadi satu kesatuan kerja dalam search engine optimization (SEO).
Google indexing sendiri merupakan salah satu cara agar sebuah website dapat terindex oleh mesin pencari Google dengan sangat baik sehingga menempatkan website Anda berada di halaman pertama search engine result (SERP)
Lalu, tahukah Anda apa itu Google Indexing serta bagaimana cara kerja dan cara mengatasi URL yang tidak terindex oleh Google?
Pengertian Google Indexing
Sebelum mengetahui apa itu Google Indexing, alangkah baiknya Anda mengetahui berbagai istilah yang sering disebut di dalam Google Indexing, antara lain yaitu:
1. Crawling: Merupakan suatu proses yang terjadi dimana Google spider melakukan pencarian konten di Internet serta memeriksa setiap setiap kode ataupun konten yang ditemukan pada setiap URL
Baca Juga: Mengetahui Apa Perbedaan Google Indexing dan Crawling
2. Indexing: Merupakan sebuah proses dimana mesin pencari menyimpan dan mengorganisir konten yang ditemukan untuk kemudian di index dan akan dimunculkan saat ada pencarian yang relevan.
3. Ranking: Merupakan proses pengurutan konten mana yang lebih relevan dengan pencarian user.
Indexing vs Deindex
Jika Indexing adalah proses dimana mesin pencari merayapi, menyimpan, serta mengorganisir setiap konten yang telah ditemukan dan nantinya akan dimunculkan ketika user melakukan pencarian yang relevan, maka deindex sebaliknya.
Deindex adalah proses dimana mesin pencari tidak dapat merayapi, menyimpan, dan mengorganisir konten pada sebuah halaman website sehingga tidak dapat ditampilkan di mesin pencari meski Anda telah melakukan pencarian berkali-kali dengan menggunakan berbagai macam kata kunci.
Google biasanya melakukan deindex kepada website yang bermasalah akibat beberapa hal, seperti melakukan pelanggaran guideline yang telah ditetapkan oleh Google, rendahnya kualitas konte, hingga berbagai hal lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengalaman terbaik kepada para penggunanya sekaligus memberikan rasa aman kepada mereka saat mencari sebuah informasi.
Cara Mengecek Google Indexing
Untuk mengetahui apakah domain website Anda telah terindex dengan baik oleh Google atau belum adalah dengan melakukan pengetikan query “site:namadomainanda.com” pada kolom pencarian Google.
Sedangkan jika Anda ingin mengetahui apakah artikel yang telah Anda tulis telah terindex atau belum, maka query yang bisa Anda lakukan adalah dengan menulis “site:namadomainanda.com/url-artikel” atau menggunakan “site:namadomainanda.com judul artikel”
Baca Juga: Tips Agar Backlinks Dapat Terindeks Oleh Google Search Console
Jika setelah query tersebut muncul list beberapa artikel/ judul artikel yang anda cari dan berasal dari website Anda, maka dapat dipastikan bahwa artikel Anda telah terindeks dengan baik oleh Google. Sedangkan jika tidak tampil, maka dapat dipastikan bahwa artikel Anda mengalami deindex.
Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya
Sebagai mesin pencari yang paling banyak digunakan, tentu membuat Google terus memperbaharui algoritma mereka serta menetapkan guideline agar para penggunanya bisa mendapatkan informasi yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan mereka.
Para proses penetapan guideline, Google akan benar-benar menyeleksinya secara ketat demi keamanan dan kenyamanan para pengguna mesin pencari mereka. Sebab, jika hasil pencarian bermasalah, maka otomatis Google akan langsung kehilangan kepercayaan dari para penggunanya.
Berikut ini adalah beberapa penyebab Google melakukan deindex terhadap situs website yang sering terjadi sekaligus cara mengatasi dan mencegahnya.
1. Konten Terdeteksi Duplikat
Algoritma Google saat ini mampu mendeteksi konten duplikat. Saat ini terdapat dua jenis konten duplikat, yaitu konten duplikat dari website lain, serta duplikat dari website sendiri.
Duplikat konten dari website lain adalah dimana sebuah situs website menyalin hampir seluruh konten dari website lain dan menerbitkannya di website sendiri atau istilahnya adalah copy-paste atau copas.
Duplikat konten dari website sendiri biasanya terjadi antara halaman satu dengan halaman lain pada satu website yang sama. Biasanya hal ini terjadi saat Anda ingin mengupdate konten namun dengan menggunakan URL yang baru.
Cara Mengatasi:
Jika hal ini terjadi, maka langkah yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan redirect 301 dengan mengarahkan dari URL lama ke URL baru serta memberikan sinyal kepada bot untuk melakukan crawling ke URL yang baru.
Cara Mencegah:
Duplikat konten dari website lain merupakan cara lama yang harus segera dihindari sejak Anda membuat website atau blog. Sebab selain memberikan sinyal buruk kepada Google, hal ini juga akan memberikan reputasi yang buruk kepada website Anda karena telah mencuri konten dari website orang lain.
2. Konten Terlalu Sedikit
Salah satu penyebab lain mengapa website Anda di deindex oleh Google adalah karena konten Anda terlalu sedikit dengan kualitas yang rendah. Berdasarkan Backlink.io, konten yang berkualitas dan ideal paling tidak terdiri dari 1890 kata.
Cara Mengatasi:
Jika konten Anda terlalu pendek, maka langkah yang dapat Anda lakukan adalah dengan menambahkan isi konten Anda selengkap mungkin dengan cara memperkaya isi konten menggunakan beberapa media, seperti foto, infografik, ilustrasi, serta video.
3. Keyword Stuffing
Keyword stuffing merupakan salah satu praktik SEO lawas yang saat ini sudah tidak lagi dapat diterapkan bahkan sangat dilarang. Jika Anda merupakan seorang praktisi SEO lawas, tentu Anda setuju jika praktik keyword stuffing sudah tidak seefektif sepuluh tahun lalu.
Baca Juga: 7 Indikator SEO Penting Bagi Sebuah Website Bisnis
Keyword stuffing pada prakteknya adalah dengan menjejali artikel dengan banyak focus keyword yang tidak wajar dengan tujuan untuk mendapatkan ranking tinggi di mesin pencari.
Dengan algoritma terbarunya, Google saat ini dapat memantau dan mengecek secara otomatis apakah konten atau artikel Anda dijejali keyword secara wajar atau tidak. Jika konten Anda telah terverifikasi menggunakan keyword stuffing, maka secara otomatis Google akan memberikan nilai buruk pada website Anda dengan memberikan deindex.
Cara Mengatasi:
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Anda menggunakan teknik LSI (Latent Semantic Indexing), yaitu kumpulan kata kunci pada satu topik tertentu serta saling berhubungan secara semantik. Untuk mendapatkan variasi kata kunci menggunakan teknik LSI, bisa menggunakan layanan pihak ketiga, seperti LSIGraph atau LSI Keywords.
4. Link Tidak Natural
Salah satu strategi penting dalam penerapan SEO adalah link building yang efektif. Karena itu, pastikan sebelum melakukan link building, Anda telah mempertimbangkan kualitas websitenya, reputasi website, hingga mengakuisisi website untuk dapat dijadikan sumber backlink.
Meski begitu, sebelum mengakuisisi sebuah website sebagai sumber backlink. Sebaiknya Anda menghindari penggunaan website berjenis private blog network (PBN), situs link farming, serta direktori link.
Cara Mengatasinya:
Segera cek website yang tertaut ke website Anda. Caranya cukup mudah, Anda dapat melihat website tersebut melalui Google Search Console. Periksalah setiap website yang memberikan backlink ke website Anda. Jika kualitasnya buruk, sebaiknya segera dilakukan disavow agar tidak menyebabkan deindex Google.
5. Perubahan Algoritma Google
Salah satu faktor yang paling memungkinkan website Anda terkena deindex dari Google adalah perubahan algoritma dari Google. Dengan perubahan yang dilakukan, tentu beberapa teknik seperti stuffing keyword sudah tidak dapat digunakan lagi bahkan cenderung melanggar peraturan algoritma dari Google.
Cara Mengatasinya:
Segera lakukan update konten mengikuti algoritma terbaru dari Google. Karena itulah, Anda diharapkan selalu memperbaharui informasi terupdate, terutama yang berkaitan dengan algoritma Google agar tidak ketinggalan informasi seputar SEO dan perkembangannya. Caranya adalah dengan mensubscribe blog yang berkaitan dengan SEO, seperti Search Engine Journal, Blog Alexa, dan berbagai blog lainnya.
9 thoughts on “Mengetahui Google Indexing dan Deindex Serta Cara Mengatasinya”
Comments are closed.