Dalam dunia digital saat ini, salah satu profesi yang sedang digemari oleh para kaum milenial saat ini adalah videografer. Namun tahukah Anda apa itu videografer dan apa saja tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang videografer? Pada artikel ini kami akan jelaskan secara detail mengenai apa itu videografer dan apa saja tugas dan tanggung jawabnya.
Pengertian Videografer
Dengan berkembangnya trend video marketing saat ini, membuat kehadiran videografer sangat dibutuhkan. Karena itu, tidak heran jika banyak para milenial yang akhirnya berusaha untuk menekuni profesi ini. Meski begitu, untuk menjadi seorang videografer tidaklah mudah. Diperlukan pengetahuan teknis serta kreativitas yang tinggi agar video yang dihasilkan bagus dan menarik.
Videografer sendiri merupakan orang yang bertanggung jawab untuk merekam atau membuat produksi video. Videografer dibagi menjadi dua jenis, yaitu videografer in-house dan videografer agensi.
Videografer in-house adalah seorang videografer yang bekerja untuk membuat video bagi perusahaannya sendiri. Sedangkan untuk videografer agensi adalah seorang videografer yang bekerja membuat video untuk pihak luar.
Baca Juga: Tips Membuat Efek Bokeh Pada Kamera DSLR dan Smartphone
Pada tanggung jawabnya, videografer in-house mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan video, baik untuk kebutuhan marketing hingga pembuatan video company profile. Sedangkan bagi videografer agensi, bertanggung jawab terhadap pembuatan video sesuai dengan permintaan dan kebutuhan klien, mulai dari korporasi hingga pembuatan video pernikahan.
Sedangkan menurut perannya, videografer terbagi menjadi dua, yaitu videografer yang bekerja di bawah perusahaan media, TV atau media online, dan sinematografer, yaitu orang-orang yang bekerja di bawah perusahaan sinema untuk pembuatan film dan iklan.
Tugas dan Job Description Videografer
Secara umum, tugas seorang videografer ada tiga, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga tugas ini perlu dilakukan secara berurutan agar tidak terjadi kesalahan. Berikut ini adalah beberapa penjabaran dari masing-masing tugas tersebut.
1. Pra Produksi
Proses pra produksi dimulai dari membantu sutradara dan penulis skenario untuk menjabarkan storyboard. Pada tahap ini, videografer mempunyai kepentingan untuk menghubungkan antara waktu dan budget yang akan dikeluarkan. Selain itu, videografer juga mempunyai peran untuk mengecek persiapan teknis, seperti kamera yang akan digunakan, lensa yang dipasang, tata cahaya, hingga mikrofon untuk para talent.
2. Produksi
Pada proses produksi, videografer akan langsung berhubungan dengan sutradara dalam proses pengambilan video hingga memastikan bahwa suara yang didapatkan jernih tanpa noise atau gangguan.
3. Pasca Produksi
Merupakan proses terberat. Karena pada proses ini, Anda akan dituntut untuk mengumpulkan seluruh video yang telah direkam dan melakukan pencatatan untuk keperluan editing. Bukan hanya itu saya, pada proses ini juga Anda akan dituntut layaknya seorang video editor.
Peran ini terbilang cukup penting karena Anda diharuskan untuk melakukan editing video secara keseluruhan sesuai dengan skenario yang telah ditentukan oleh sutradara.
Tips Menjadi Videografer Profesional
1. Memahami Teknik Dasar Videografi
Tips pertama untuk menjadi seorang videografer profesional adalah memahami seluruh teknik dasar dari videografi tersebut. Sebab, jika Anda tidak memahami teknik dasar tersebut, maka Anda akan kesulitan untuk menjadi seorang videografer profesional.
Baca Juga: 7 Aplikasi Kamera Terbaik 2021 untuk Android dan iOS
Dengan berbagai teknik dasar tersebut, tentunya Anda akan lebih mudah dalam membuat dan membangun style video sesuai dengan keinginan Anda. Teknik dasar yang wajib dimiliki oleh seorang videografer antara lain yaitu, lighting, komposisi video, hingga pemilihan background.
2. Pemilihan Kamera
Selain kemampuan teori, untuk menjadi seorang profesional juga dibutuhkan tools atau alat pendukung yang mumpuni agar mampu mempraktikkan seluruh teori yang telah dipelajari sehingga meningkatkan skill atau kemampuan Anda.
Jika Anda merupakan seorang pemula, maka kamera DSLR atau mirrorless sangat cocok digunakan agar mampu menghasilkan foto dan video dengan kualitas tinggi. Selain itu, kedua jenis kamera tersebut juga mudah dioperasikan.
3. Praktik Membuat Video Secara Langsung
Jika ingin menjadi berkarir secara profesional, maka tips satu ini jangan pernah dilewatkan yaitu mempraktikkan pembuatan video secara langsung. Sebab, tanpa praktik secara langsung, Anda tidak akan dapat meningkatkan kemampuan yang Anda miliki.
Karena itu, jangan pernah ragu untuk mencoba membuat sebuah video untuk terus melatih kemampuan Anda meski hasilnya akan kurang memuaskan namun tetap jangan pernah patah semangat dan jangan pernah malu untuk meminta nasehat dari videografer yang lebih berpengalaman untuk menciptakan kualitas video yang lebih baik.
4. Mengikuti Program Magang
Langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk menjadi seorang videografer profesional adalah dengan mengikuti program magang atau internship yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja secara langsung.
Pada program magang, Anda yang sebelumnya hanya dapat membuat video yang sederhana, maka saat mengikuti program ini, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan dalam pembuatan video yang lebih kompleks lagi.
Bukan hanya itu saja, dengan mengikuti program magang, Anda juga akan dibimbing oleh para mentor yang telah berpengalaman sehingga mendapatkan banyak pengetahuan dan kemampuan baru.
5. Memperbanyak Networking
Langkah lainnya adalah dengan memperbanyak networking atau jaringan. Karena melalui hal ini, Anda bisa bertukar pikiran dan pengalaman dengan orang-orang baru. Selain itu, dengan banyaknya networking akan membuat Anda mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai peluang karir yang tentunya akan membantu Anda.
Baca Juga: Video Timelapse: Pengertian, Aplikasi dan Cara Membuatnya
Kesalahan Videografer Pemula
1. Pencahayaan Buruk
Bagi seorang pemula, kesalahan umum yang sering dilakukan adalah pencahayaan yang buruk. Meski begitu, pada proses editing hal ini masih dapat diperbaiki meski tidak seluruhnya dapat diperbaiki.
Namun, bagi Anda yang membuat video hanya untuk menyalurkan hobi, maka pencahayaan yang buruk masih dapat ditoleransi. Akan tetapi jika video yang dibuat merupakan video profesional, maka kesalahan ini tidak dapat ditoleransi.
Pada saat pembuatan video, pencahayaan merupakan unsur yang sangat penting. Jika video yang Anda buat berlokasi di luar ruangan, maka Anda dapat memanfaatkan pencahayaan alami yang berasal dari sinar matahari. Namun jika pengambilan video dilakukan di dalam ruangan, maka lighting wajib disediakan.
2. Audio Kurang Jelas
Bagian terpenting dari suatu video adalah audio. Jika audio tidak jelas atau buruk, maka tentu akan menurunkan kualitas video tersebut. Selain itu, audio yang buruk akan sangat sulit untuk diperbaiki ketika telah masuk proses produksi. Karena itu, sebelum memulai video, pastikan bahwa kualitas audio Anda dalam kondisi baik selama pengambilan video.
Namun yang perlu menjadi catatan adalah jangan pernah menggunakan mikrofon pada kamera. Sangat disarankan untuk menggunakan mikrofon eksternal, seperti menggunakan mikrofon clip on atau alat perekam suara lainnya.
3. Kurang Memperhatikan Latar Belakang
Kesalahan umum lain yang masing sering dilakukan oleh seorang pemula adalah kurang memperhatikan latar belakang saat pengambilan video. Padahal, latar belakang yang tidak teratur dan kurang bersih akan membuat penonton terdistorsi sehingga membuat video Anda menjadi kurang menarik.
Baca Juga: Tips Menentukan Angle Kamera yang Sempurna Bagi Pemula
Karena itu saat pengambilan gambar sebaiknya Anda memperhatikan latar belakangnya. Jika dirasa kurang tepat, sebaiknya Anda segera memindahkan talent atau mengambil gambar dari angle lainnya.
4. Tidak ada Skrip dan Storyboard
Pada pembuatan video, skrip dan storyboard merupakan hal yang wajib hukumnya. Keduanya sangat membantu dalam proses produksi sehingga memudahkan tim dalam menjalankan tugasnya. Melalui storyboard tersebut, seluruh pengambilan gambar akan lebih teratur dan terencana dengan baik.
Selain itu, talent juga akan lebih mudah memahami posisi mereka selama berada di depan kamera sehingga ketika proses pasca produksi atau editing video menjadi lebih mudah berkat adanya storyboard tersebut.
5. Kurang Memaksimalkan Efek Suara
Kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak videografer pemula adalah kurang memaksimalkan efek suara. Dengan efek suara yang tersedia di dalam aplikasi tersebut akan membantu meyakinkan penonton dari apa yang mereka lihat sehingga tampak seperti nyata.
Bagi video yang tidak dipoles dengan efek suara akan membuat video tampak monoton. Namun, jika efek suara terlalu berlebihan akan sangat mengganggu.
15 thoughts on “Tips Menjadi Seorang Videografer Profesional”
Comments are closed.