Kemampuan yang harus Dimiliki Seorang Software Testing

Kemampuan yang harus Dimiliki Seorang Software Testing

Agar tercipta sebuah aplikasi yang mumpuni dan handal saat digunakan, dibutuhkan seorang software testing.

Tugas utama seorang software testing adalah untuk mengecek aplikasi apakah dapat berjalan dengan baik dan lancar sekaligus untuk menghindari kesalahan kecil ataupun besar yang dilakukan oleh seorang software developer tanpa mereka sadari.

Bukan hanya itu saja, software testing juga mempunyai fungsi lain yang dapat menguntungkan perusahaan loh. Nah, pada artikel kali ini kami akan menjelaskan apa itu software testing dan apa saja manfaatnya bagi perusahaan.

Pengertian Software Testing

Software testing adalah sebuah metode yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengecek dan mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat telah sesuai dengan persyaratan yang diharapkan atau belum. Dengan kata lain, software testing sangat perlu untuk dilakukan guna memastikan bahwa seluruh produk telah terbebas dari cacat.

Dalam prosesnya, software testing melibatkan banyak pemeriksaan komponen yang terdapat dalam sistem software, baik dilakukan secara manual atau otomatis menggunakan tools software testing.

Software testing bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan atau fitur-fitur yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sehingga jika ditemukan bug atau kesalahan dalam software yang tidak teridentifikasi, akan membuat perusahaan memulai kembali proses development. 

Baca Juga: Daftar Aplikasi Mobile Terpopuler dan Tersukses di Tahun 2020

Bukan hanya itu saja, dengan melakukan software testing akan membuat perusahaan meminimalisir kerugian sumber daya serta keuangan karena produk software benar-benar diuji kelayakannya, keamanan, serta kualitasnya.

Jenis Software Testing

1. Performance Testing

Merupakan pengujian software yang menitikberatkan pada integration dan usability test yang menentukan apakah sistem atau subsistem telah memenuhi kriteria kinerja berbasis waktu, seperti response time atau throughput. Response time berfungsi untuk menentukan batas waktu maksimum yang diijinkan dari respon software untuk query dan update. Sedangkan throughput berfungsi untuk menentukan jumlah minimum query serta transaksi yang harus segera di proses dalam jangka waktu per menit atau per jam.

2. System Testing

Merupakan integration test dari behavior seluruh sistem atau independent subsystem. Pada umumnya, system testing ini pertama kali dilakukan oleh pengembang atau personil pengujian dengan tujuan memastikan bahwa seluruh sistem tidak berfungsi dan telah memenuhi persyaratan pengguna (user requirement). Biasanya system testing dilakukan pada akhir iterasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi berbagai isu penting dan dilakukan sesering mungkin.

3. Unit Testing

Merupakan sebuah proses metode pengujian individual, class, atau komponen sebelum terintegrasi dengan perangkat lunak lainnya. Tujuan utama dari unit testing adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan sebelum seluruh modulnya digabungkan menjadi unit perangkat lunak yang lebih besar, seperti program, class, dan sub sistem. Sebuah kesalahan akan sangat sulit ditemukan dan diperbaiki jika telah digabungkan.

Unit testing sendiri memerlukan implementasi dari driver dan atau stub. Stub merupakan class atau metode dummy yang dapat dipanggil namun tidak melakukan aktivitas apapun kecuali mengembalikan tipe yang diperlukan. Sedangkan modul driver adalah program yang menjalankan method atau fungsi dari class yang akan dilakukan test atau uji. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan,

  • Menentukan nilai dari parameter input
  • Memanggil unit yang akan dites, dan melewatkannya dengan parameter input
  • Menerima parameter kembalian dari unit yang sedang dites lalu mencetaknya, menampilkannya, atau mengetes hasilnya terhadap hasil yang diharapkan.

Tugas dan Tanggung Jawab Software Tester

Pada beberapa perusahaan, software tester merupakan bagian dari quality assurance karena tugas utamanya adalah melakukan analisis secara mendalam terhadap kriteria, serta fungsi dari perangkat lunak tersebut.

Baca Juga: Aplikasi Absensi Online Terbaik dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Meski begitu, tanggung jawab seorang software tester bukan hanya itu saja. Mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jauh lebih banyak dan lebih sulit untuk dikerjakan. Berikut ini adalah daftar tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang software tester, antara lain yaitu:

  • Menyaring dan melakukan analisis customer feedback guna kebutuhan validitas serta kelayakan
  • Melakukan kolaborasi dengan anggota tim software development, quality control, dan departemen lainnya yang berperan penting dalam hal pengembangan teknis perangkat lunak.
  • Memimpin seluruh tahap pengujian sistem, integrasi, hingga regresi produk
  • Merancang serta mengembangkan skrip otomasi jika diperlukan
  • Melakukan pelacakan serta menentukan setiap kerusakan dan inkonsistensi pada perangkat lunak
  • Melakukan pengujian produksi di lingkungan yang berbeda, seperti media sosial serta jaringan seluler lainnya
  • Mencatat serta menganalisis bentuk bug pada sebuah produk
  • Melakukan penilaian bahasa pemrograman yang digunakan oleh developer pada proses pengembangannya
  • Melakukan perencanaan sumber daya untuk proyek pengujian
  • Meninjau dokumentasi perangkat lunak yang telah dibentuk oleh tim development
  • Bekerja sesuai dengan tenggat waktu departemen dan proyek
  • Memberikan penjelasan terkait dengan perbaikan sistem serta jaminan kualitas
  • Memberikan umpan balik yang objektif terhadap tim proyek pengembangan perangkat lunak
  • Menguji desain baru untuk mengurangi risiko kerusakan
  • Memberikan solusi terkait masalah yang berhasil ditemukan
  • Menerapkan prinsip teknik berkualitas pada seluruh siklus hidup produk Agile
  • Memberikan bantuan dan dukungan terhadap tim developer
  • Melakukan dokumentasi dari seluruh proses pengujian, mulai dari awal hingga akhir
  • Mempresentasikan hasil pengujian pada tim produk serta jajaran direksi
  • Memberikan penyuluhan mengenai berbagai hal teknis pengujian software terhadap beberapa staf ahli yang ada di perusahaan.

Skill dan Kemampuan Software Testing

Dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu banyak dan sulit untuk dilakukan oleh orang lain, maka seorang software tester dibutuhkan beberapa kemampuan dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang software tester, antara lain yaitu:

  • Pengetahuan dasar SQL

Pada umumnya, sistem perangkat lunak mempunyai jumlah data yang sangat besar yang perlu diatur. Seluruh data tersebut akan disimpan di berbagai jenis database, mulai dari Oracle, MySQL hingga jenis database lainnya. Karena itu, bagi seorang software tester dibutuhkan kemampuan dasar SQL yang baik.

  • Skill analisis

Seorang software tester memerlukan keterampilan analisis yang tajam, dimana keterampilan ini akan membantu software tester untuk memecah tatanan dari sistem perangkat lunak yang sangat kompleks menjadi unit yang lebih kecil lagi. Dengan adanya kemampuan analisis tersebut, tentu akan sangat membantu mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi dari suatu masalah pada sebuah perangkat lunak.

Baca Juga: 10 Aplikasi untuk Mengecek Kecepatan Internet di PC dan HP Anda
  • Mengetahui cara kerja sistem Linux

Dikarenakan sebagian besar aplikasi pendukung pengujian perangkat lunak, seperti Web-Services, database, dan server aplikasi menggunakan sistem operasi Linux, maka sangat penting bagi para software tester untuk mempunyai kemampuan dan pengetahuan mengenai cara kerja dari sistem operasi tersebut.

  • Mempunyai kemampuan manajemen waktu dan keahlian berorganisasi

Kemampuan selanjutnya yang wajib dimiliki oleh seorang software tester adalah kemampuan dalam manajemen waktu dan berorganisasi, mengingat pengujian software adalah hal yang sangat rumit sehingga dibutuhkan kemampuan ini agar produktivitas tidak terganggu dan tugas serta tanggung jawab dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

  • Latar belakang pendidikan

Seorang software tester pada umumnya merupakan seseorang yang telah memiliki gelar di bidang IT, terutama dari jurusan ilmu komputer. Meski begitu, jika Anda mempunyai gelar dari jurusan teknik lainnya, seperti teknik elektro, kimia, matematika, fisika, dan teknik komputer, tidak menutup kemungkinan untuk berkarir sebagai software tester.

6 thoughts on “Kemampuan yang harus Dimiliki Seorang Software Testing

  1. Pingback: ส่งsms
  2. Pingback: Volnewmer
  3. Pingback: SWS Marketing
  4. Pingback: Engineering

Comments are closed.

Berita / Artikel lainnya